Makassar, Senin, 15 Maret 2021  – Tim WildLife Resque Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan Bersama BOBO Animals, Polsek dan Warga setempat berhasil mengevakuasi Ular Sanca Kembang sepanjang 4 meter di Kanal Jalan Andi Djemma Mamajang Kota Makassar Sulawesi Selatan (Sabtu pagi (13/3/2021).

 

Upaya evakuasi ular TIM WRU BBKSDA Sulsel  bersama mitra dan warga,berlangsung sekitar lima jam, lantaran posisi ular yang berada di dalam air.

Diakui Agung Chandra Permana, Owner dari Bobo Animals Pethouse yang turut dalam proses penangkapan ular itu, dirinya bersama warga sekitar dan BBKSDA, selama lima jam berupaya menangkap ular tersebut.

“Iya benar, ditangkapnya sampai lima jam. Dikarenakan ularnya di air di kanal, jadi sangat membutuhkan waktu,” kata Agung Chandra.

Agung menyebut jika ular yang ditangkap itu merupakan ular jenis Pyton Reticulatus (Sanca Batik), dengan panjang sekitar 4 meter dan berat mencapai 15 kilogram. Dirinya menduga ular liar tersebut hanyut terbawa banjir.,

Bobo animals sendiri merupakan mitra BBKSDA Sulsel yang sering melakukan penyerahan ular dari hasil resque yang ditemukan di pemukiman warga. Ular yang tertangkap lantas dibawa BBKSDA Sulsel untuk dilepas lagi di habitatnya.

Ketua WRU BBKSDA Sulsel, Muhammad Rasul, menyebut jika pihaknya mengevakuasi ular Piton ke Transit Cage BBKSDA Sulsel pada pukul 10.30 Wita. Untuk selanjutnya dilakukan pelepasliaran di alam.

 

“Ular piton tersebut kami evakuasi ke Transit Cage BBKSDA Sulsel untuk selanjutnya persiapan pelepasliaran di alam. Umumnya pelepasliaran dilakukan dalam lokasi kawasan hutan konservasi dan atau hutan lindung yang jauh dari rumah penduduk,” terangnya.

Muhammad Rasul menambahkan, terdapat sejumlah lokasi yang dijadikan tempat pelepasliaran hewan liar. Seperti di Cagar Alam Paruhumpenai, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung atau pun Taman Burung Ko’mara.

 

Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan Ir.Thomas Nifinluri, M.SC dalam keterangan “Terimakasih kepada Bobo Animal dan pihak terkait sehingga evakuasi ini berjalan lancer meski memakan waktu hingga 5 jam. Sinergitas pihak terkait dan masyarakat dengan Tim Wildlife Recue dimasa sekarang sangat perlu ditingkatkan dimana konflik satwa dengan masyarakat kerap terjadi di musim penghujan ini, terutama satwa ular”. Pungkas Thomas.