Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam ( BBKSDA SULSEL ) sebagai Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) dibawah Direktorat Jenderal KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bertugas untuk mengelola 13 (tiga belas) kawasan konservasi berbentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam dan Taman Nasional di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawei Barat serta konservasi tumbuhan dan satwa liar yang berada di dalam maupun di luar kawasan yang memiliki kewajiban untuk menyebarluaskan informasi konservasi kepada masyarakat dalam rangka upaya meningkatkan peranannya dalam bidang pembangunan konservasi sumber daya alam.
Keberadaan taman nasional tidak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Interaksi pemanfaatan sumber daya alam telah berlangsung jauh sebelum sebuah kawasan ditetapkan menjadi kawasan konservasi.Pola interaksi tersebut dapat bersifat subsisten tradisional maupun komersial, menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan.
Makassar, 18 Agustus 2023. Memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) menggelar Kemah Konservasi dengan tema "Semangat Merah Putih dalam Harmoni Konservasi untuk Indonesia Maju" melibatkan kurang lebih 3000 peserta dari UPT KLHK Sulsel, TNI, Polri, Kejaksaan, Karantina, Pemkab Gowa, Basa
Dalam peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan menggelar Kemah Konservasi dengan tema "Semangat Merah Putih dalam Harmoni Konservasi untuk Indonesia Maju" melibatkan kurang lebih 3000 peserta dari UPT KLHK Sulsel, TNI, Polri, Kejaksaan, Karantina, Pemkab Gowa, Basarnas, PMI, Sulsel Peduli, Organisasi Pe
Kota Palopo, 24 Juli 2023 – Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan menerima seekor kera hitam jantan endemik sulawesi jenis Macaca maura. Keberhasilan evakuasi ini merupakan hasil kerjasama yang baik antara Tim WRU Bidang Wilayah I, Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Makassar, 27 Juli 2023 - Keanekaragaman hayati di pulau Sulawesi, selain beragam, juga memiliki tingkat endemisitas yang tinggi. Kekayaan hayati tersebut hidup berdampingan bersama komunitas alam lainnya, meliputi beragam jasa ekosistem dan juga keberadaan manusia yang bermukim di sekitarnya
Luwu Utara, 26 Juli 2023 - Menurut data Bappenas tahun 2018 bahwa sekitar 43 juta ha kekayaan keanekaragaman hayati yang berada di luar kawasan konservasi memiliki keanekaragaman hayati tinggi baik di wilayah perairan hingga ekosistem pegunungan. Kawasan hutan pegunungan Quarles khususnya pada wilayah administrasi Kabupaten Luwu Utara,