Anoa gunung (Bubalus quarlesi) merupakan satwa endemik yang hanya ditemukan di Sulawesi sehingga dijadikan sebagai hewan maskot salah satu provinsi di Sulawesi. Namun keberadaan anoa sebagai spesies kunci, spesies payung dan Flagship species semakin mengkhawatirkan. Terdesak oleh deforestari hutan, perburuan dan pertanian membuat populasi Anoa di alam semakin berkurang. Status konservasi Anoa gunung Endangered  berdasarkan daftar IUCN dan satwa ini dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional (Appendices I CITES). Di Indonesia Anoa gunung dilindungi berdasarkan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

 

Angin segar terkait pelestarian anoa gunung terdengar diawal tahun 2023, dalam Ekspose dan Seminar Hasil Survei Kamera Jebak Satwa Anoa pada Selasa, 17 Januari 2023 di Ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Sinjai. Dimana berdasarkan hasil review dari tangkapan 12 kamera jebak yang terpasang selama 1 bulan di Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul Latief Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan diketahui terdapat 2 jenis aves dan 7 jenis mamalia yang berhasil terekam, dan 8 diantaranya telah teridentifikasi pada tingkat spesies dan 1 jenis teridentifikasi pada tingkat famili. Anoa gunung adalah salah satu jenis mamalia yang berhasil terekam dalam kamera jebak. Kamera jebak tersebut dipasang dalam kegiatan Inventarisasi dan Verifikasi (INVER) keanekaragaman hayati dan ekosistem di luar KPA, KSA dan TB yang dilakukan oleh tim gabungan dari Fauna dan Flora International (FFI) dan PEMDA Sinjai dalam hal ini pengelola Tahura Abdul Latief Kabupaten Sinjai dibawah naungan perjanjian kerjasama Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan dengan FFI.

 

Keberadaan Anoa di Tahura Abdul Latif dapat merubah peta sebaran Anoa dan Musang yang dibuat oleh IUCN. Hal ini merupakan sebuah kemajuan dalam upaya penyelamatan Anoa gunung. Selain itu, temuan Anoa gunung di Tahura Abdul Latief yang merupakan bagian dari bentang alam pegunungan Lompobattang Bawakaraeng diharapkan menjadi pemicu keseriusan Pemerintah Daerah Sinjai untuk mengambil peran dalam upaya penyelamatan anoa di Sulawesi Selatan.

 

 

Supporting pelingkupan data dan informasi melalui inventarisasi dan verifikasi (INVER) keanekaragaman hayati dan ekosistem di luar KPA, KSA dan TB tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) Perjanjian Kerjasama antara Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan dengan Fauna & Flora International’s Indonesia Programme Wilayah Sulawesi yang merupakan penjabaran dari Memorandum Saling Pengertian (MSP) antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan FFI.

 

Penanggung Jawab Berita:

BBKSDA Sulawesi Selatan    

Call Center BBKSDA Sulsel:

08114600883