SIARAN PERS
Nomor : SP.15/K.8/TU/Humas/06/2024
Launching Gerbang Wisata Tanralili dan Bulu Baria
Menandai Langkah Penting Desa Mannimbahoi dalam Pengelolaan Wisata
Makassar, 8 Juni 2024 - Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan meresemikan Gerbang Wisata Tanralili dan Bulu Baria di Desa Mannimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 8 Juni 2024, dari pukul 08:00 hingga 16:00 Wita di Dusun Lengkese, Desa Mannimbahoi, ini menandai tonggak penting dalam pengembangan potensi wisata alam pada kawasan konservasi di Sulawesi Selatan.
Gerbang wisata diresmikan oleh Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan dan dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Camat Parigi, Kepala Bidang Teknis, Kepala Bidang Wilayah II, Kepala Seksi IV BBKSDA Sulsel, Lurah Bontolerung, Kades Manimbahoi, Pengurus BumDes Manimbahoi, Pengelola Jalur Wisata Tanralili dan Bulubaria, KTH Lompobattang, KTH Karaengpuang, KTH Lestari Toipidi dan Kelompok Ekowisata Karaeng Lompoa. Berbagai unsur tersebut memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pengelolaan wisata alam yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Sambutan hangat dari Kepala Desa Manimbahoi, Drs. Kamaruddin, memaparkan sejarah dan perjalanan pengelolaan jalur wisata Danau Tanralili dan Gunung Bulubaria oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sejak tahun 2016. Adanya kesadaran akan pentingnya konservasi alam mendorong desa ini untuk bekerja sama dengan pihak terkait guna memastikan pengelolaan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Apresiasinya terhadap langkah proaktif Pemerintah Desa Mannimbahoi dalam mengelola potensi wisata alam. Kerjasama antara pemerintah desa, instansi terkait, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif dalam upaya pelestarian alam dan pembangunan ekonomi masyarakat setempat”, ujar Camat Parigi, Nur Aeny Apriani, S. S.T.P., M.M.
Ir. Jusman, Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, menekankan pentingnya prinsip saling percaya dalam kerjasama antarpihak. Pengelolaan objek wisata alam haruslah mengacu pada ketentuan pemerintah yang berlaku, sambil memastikan bahwa keberadaannya tidak merugikan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan pemberian bantuan ekonomi produktif kepada kelompok pemberdayaan masyarakat hingga penanaman bibit pohon, hal ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Peresemian Gerbang Wisata Jalur Tanralili dan Bulu Baria di Desa Mannimbahoi sekaligus penerapan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bukan hanya sekadar pembukaan jalur wisata baru, namun juga merupakan simbol dari komitmen bersama untuk membangun destinasi wisata yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Dengan harapan meningkatnya kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan kelestarian alam yang terjaga, Desa Mannimbahoi membuktikan bahwa partisipasi aktif masyarakat dan kerjasama lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan wisata berbasis komunitas.
Call Center BBKSDA Sulsel:
08114600883