SIARAN PERS

Nomor : SP.12/K.8/TU/Humas/5/2025

 

BBKSDA Sulawesi Selatan Perkuat Sinergi Konservasi

Melalui Sosialisasi dan Evaluasi SMART Patrol di TNGD

 

Maros, 20 Mei 2025 – Dalam rangka memperkuat upaya perlindungan kawasan Taman Nasional Gandang Dewata (TNGD), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan  (BBKSDA Sulsel) menyelenggarakan Sosialisasi dan Evaluasi Pelaksanaan SMART Patrol yang dilaksanakan pada 19–20 Mei 2025 di Grand Town Hotel, Kabupaten Maros. Kegiatan ini merupakan langkah strategis melalui  penerapan SMART (Spatial Monitoring and Reporting Tool) sebagai sistem pemantauan berbasis data untuk konservasi yang lebih efektif dan adaptif.

 

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala BBKSDA Sulsel dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari lintas sektor, antara lain Dinas Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Mamasa, Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Sulawesi Barat, Camat desa penyangga TNGD, KPH wilayah Mamasa dan Bonehau-Kalumpang, serta mitra teknis dari Forest Programme IV (FP IV).

 

“Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dan keterlibatan aktif berbagai pihak dalam menjaga kawasan konservasi, khususnya TNGD yang menjadi rumah bagi spesies endemik Sulawesi,” ujar Kepala BBKSDA Sulsel dalam sambutannya.

 

Beberapa narasumber turut menyampaikan materi penting untuk memperkaya diskusi, antara lain Nurhidayat Abbas (Tenaga Teknis FP IV BBKSDA Sulsel) yang memaparkan capaian pelaksanaan SMART Patrol tahun 2024; Prof. Dr. Ir. Kaimuddin, M.Si., IPM (Dekan Fakultas Pertanian dan Kehutanan UNSULBAR) yang mengulas tantangan ekologi serta konservasi satwa kunci TNGD seperti anoa, rangkong, dan monyet; Yulius Paonganan, S.Sos (Dinas PMD Kabupaten Mamasa) yang membahas potensi pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK); serta Ibrahim Paotonan (Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa) yang memaparkan strategi pengembangan wisata berbasis alam secara berkelanjutan.

 

Diskusi yang dipandu oleh Ketua Kelik Hijau sebagai moderator juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, khususnya peran media dan masyarakat sipil dalam mendukung konservasi.

 

Hasil dan Rekomendasi Strategis

 

Dari rangkaian diskusi selama dua hari, sejumlah poin penting berhasil dirumuskan antara lain:

  1. Pentingnya pelibatan aktif semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan SMART Patrol dan perlindungan kawasan.
  2. Pembangunan visi-misi bersama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sebagai fondasi konservasi keanekaragaman hayati.
  3. Penguatan regulasi dan kebijakan untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan wisata dan perlindungan ekosistem.
  4. Pemberdayaan masyarakat desa penyangga harus berbasis kolaborasi dan keberlanjutan.
  5. Kemitraan antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan dinilai sangat strategis dalam memperkuat program konservasi.

 

Tindak Lanjut

 

Sebagai langkah konkret memperkuat hasil kegiatan, BBKSDA Sulsel merancang sejumlah tindak lanjut strategis, antara lain melakukan validasi dan analisis data SMART Patrol berdasarkan kondisi riil di lapangan, menyusun modul pelatihan serta panduan pelaksanaan SMART Patrol, mengintensifkan sosialisasi secara berkelanjutan kepada masyarakat dan mitra terkait, serta mendorong pelibatan institusi pendidikan dalam upaya literasi lingkungan dan konservasi.

 

Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis data, BBKSDA Sulsel optimistis upaya konservasi akan berjalan lebih efektif, berkelanjutan, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat serta kelestarian lingkungan.

 

 

Sumber Berita:

BBKSDA Sulawesi Selatan

Call Center BBKSDA Sulsel:

08114600883