Bone, 11 Januari 2022- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan memulai tahun baru 2022 dengan kegiatan Kampanye Konservasi dalam bentuk Street Campaign atau kampanye konservasi dengan terjun langsung kemasyarakat. Kali ini tim street campaign mendatangi Kabupaten Bone, kegiatan berlangsung di Watampone Green Epicentrum pada hari Senin 10 Januari 2021 bersamaan dengan memperingati Hari Sejuta Pohon Sedunia.

 

Kegiatan Street Campaign dihadiri oleh Kepala Balai Besar KSDA Sulsel Ir. Thomas Nifinluri M.Sc, Kepala Bidang Teknis Ir. Anis Suratin, MP dan Plt.Kepala Bidang Wilayah I Palopo Imanuel Jaya Lihu, S.Pi., M.Sc. Dengan tetap mematuhi protokol Covid-19, kegiatan kampanye berjalan menarik dan interaktif karena antusiasme pengunjung mengikuti kuis konservasi berhadiah souvenir menarik. Street Campaign dikemas dalam Mini Exhibition dengan menampilkan poster, banner, leaflet, buku, miniatur rusa dan rangkong serta boneka rangkong yang merupakan icon Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dimeriahkan dengan kehadiran siswa pramuka MAN 2 Bone.

 

Kepala Balai Besar Ir. Thomas Nifinluri, M.Sc yang membuka acara dalam sambutannya “kegiatan street campaign ini bertujuan untuk membawa konteks hutan dan tumbuhan dan satwa liar (TSL) kepada masyarakat perkotaan sehingga lebih peduli terhadap upaya pelestarian khususnya jenis-jenis endemik seperti burung Rangkong Sulawesi, jenis-jenis Anoa dan jenis asli lainnya yang dilindungi. Pelestarian Tumbuhan dan Satwa Liar dan Sumberdaya hutan harus mendapat dukungan semua pihak termasuk masyarakat urban yang merupakan "pasar" atau sumber permintaan produk-produk barang dan jasa termasuk TSL dan hasil hutan bukan kayu atau HHBK lainnya. Hari Sejuta Pohon Sedunia merupakan momentum bagi kita untuk melestarikan hutan beserta seluruh sumberdaya yang ada didalamnya termasuk pohon. Dan tentu tidak kalah pentingnya peran adik-adik pramuka dan anak muda untuk menjaga serta terus melestarikan itu semua mulai dari sekarang, terang Thomas.

 

Julius Sterling Morton Warga Amerika Serikat memprakarsai lahirnya Hari Sejuta Pohon Sedunia, gerakan satu juta pohon kemudian menyebar ke berbagai negara di dunia. Di indonesia Hari Sejuta Pohon Sedunia pertama kali dicanangkan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Januari 1993. Pohon memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan, bagi manusia pohon bermanfaat dalam proses pernafasan dengan menghasilkan oksigen dan mengurangi kandungan karbondioksida.  Pohon memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian hidup tumbuhan dan satwa yakni sebagai tempat tinggal dan menjadi sumber makanan.

 

Kepala Bidang Teknis Ir. Anis Suratin menyampaikan bahwa kegiatan kampanye konservasi dilaksanakan dalam rangka memperluas dan menginformasikan TSL yang ada di Indonesia terutama jenis-jenis yang terancam punah. Agar seluruh lapisan masyarakat dapat mengetahui bahwa TSL yang dilindungi tersebut dilarang untuk ditangkap, disimpan, dimiliki dan diangkut. Untuk menjaga pelestarian TSL tersebut pemerintah mengatur melalui Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya dan Peraturan Menteri LHK Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, terang Anis.

 

Melakukan aksi nyata dalam bentuk street campaign dengan memberikan edukasi dan informasi melalui poster, banner, leaflet dilokasi yang menjadi pusat kegiatan diharapkan dapat menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan dalam upaya konservasi sumberdaya alam dan penyelamatan tumbuhan dan satwa liar. Street Campaign diakhiri dengan aksi tepuk pramuka dari siswa pramuka MAN 2 Bone yang dikomando kakak Santiago Kepala Seksi Wilayah Konservasi IV Makassar dengan penuh semangat.

 

 

Penanggung Jawab Berita:

Kepala Sub Bagian Data, Evlap dan Kehumasa.        

Eko Yuwono, S.Hut.

Hp +62 852-2843-2097