Makassar, 18 Agustus 2023. Memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) menggelar Kemah Konservasi dengan tema "Semangat Merah Putih dalam Harmoni Konservasi untuk Indonesia Maju" melibatkan kurang lebih 3000 peserta dari UPT KLHK Sulsel, TNI, Polri, Kejaksaan, Karantina, Pemkab Gowa, Basarnas, PMI, Sulsel Peduli, Organisasi Pecinta Alam, BUMN dan swasta serta Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan yang tergabung dalam Kolaborasi Merah Putih Peduli Lingkungan Bawakaraeng. 

Kemah Konservasi dilaksanakan 15-17 Agustus 2023 di Hutan Pinus Lembanna kawasan Taman Wisata Alam Malino Kabupaten Gowa dengan rangkaian kegiatan yang menarik dan edukatif. Pelepasan Tim SAR jalur pendakian Gunung Bawakaraeng disertai penanaman pohon dan bersih gunung mengawali rangkaian kegiatan. Dialog dan diskusi seputar etika pendakian, pengelolaan sampah, pengendalian kebakaran hutan/lahan, pelatihan pengelolaan jasa wisata alam serta peran swasta dalam pelestarian lingkungan telah menghadirkan narasumber dari kelompok pemerhati lingkungan, Yayasan Haji Kalla, Sulsel Peduli dan Balai PPIKLH Wilayah Sulawesi. Edukasi konservasi ke anak-anak juga dilakukan melalui Visit to School SD Inpres Lembanna serta kunjungan ke Stand Pameran Balai Besar KSDA Sulsel. 

Puncak semaraknya kemah konservasi saat Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih 17 Agustus 2023 dengan Kepala Balai Besar KSDA Sulsel sebagai inspektur upacara. Dirangkaikan penyerahan bantuan ekonomi produktif secara simbolis kepada 4 kelompok pemberdayaan, pelepasan burung jenis Merpati hutan, Jalak kerbau, Elang paria dan Perkici biru kuning serta penanaman pohon jenis endemik Sulawesi. Peringatan ini semakin lengkap dengan beragam lomba kemerdekaan yang menyatukan semangat kompetisi dan persatuan.

Sebagai bentuk komitmen seluruh pemangku kepentingan yang tergabung dalam Kolaborasi Merah Putih Peduli Lingkungan Bawakaraeng telah dilakukan penandatanganan MoU dan Komitmen Bersama. Upacara Penurunan Bendera Merah Putih tepat pada pukul 18.00 WITA berlangsung secara khidmat menjadi rangkaian penutup kegiatan kemah konservasi.

Kawasan Hutan Malino ditunjuk sebagai Taman Wisata Alam berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 420/KPTS-II/1991 tanggal 19 Juli 1991. Menyimpan berbagai potensi wisata alam yang menjadi objek wisata andalan Prov. Sulawesi Selatan. Sebagai hulu kawasan, fungsi ekologis TWA Malino berperan penting bagi kawasan hilir yang berada di bawahnya. Diperlukan upaya sinergis dan kolaboratif untuk menangani tantangan dan gejolak tenurial dalam pengelolaan kawasan. Kemah Konservasi ini diharapkan mampu menjadi brainstorming awalan yang melibatkan banyak pihak untuk bersama-sama menyatukan visi mewujudkan kawasan TWA Malino yang lestari dan bermanfaat secara berkelanjutan, tidak hanya manfaat ekologis tetapi juga manfaat sosial ekonomis.

Satu tekad satu tujuan,
Berpadu dalam kolaborasi,
Harmoni konservasi penuh harapan
Indonesia maju alam lestari

Sumber: Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan

 

Call Center BBKSDA Sulsel: 08114600883