Makassar, 20 Februari 2024 – Berlokasi di Kawasan Wisata Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung, Kabupaten Maros, Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (BBKSDA Sulsel) menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Konservasi. untuk mendorong keterlibatan aktif masyarakat secara umum, terutama generasi muda, dalam mempromosikan arti penting Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAE).
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan untuk membentuk dan meningkatkan pemahaman serta kesadaran generasi muda akan pentingnya konservasi alam. Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat membangkitkan semangat dan kesadaran generasi muda untuk mengaplikasikan nilai-nilai konservasi alam dalam kehidupan sehari-hari.
Peningkatan kapasitas ini dihadiri oleh Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Sulsel, Kepala Seksi Pengelolaan TN Bantimurung Bulusaraung, dengan peserta sebanyak 20 orang. Peserta terdiri dari perwakilan mahasiswa/i dari Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Prodi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar, Prodi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar, Prodi Manajemen Informatika Universitas DIPA Makassa serta siswa/i dari Sekolah Menengah Atas (SMA) 7 Makassar, Sekolah Menengah Atas (SMA) 23 Makassar dan CV. Bobo Animals Pethouse.
Kepala Bidang Teknis, Heri Suheri, S.Hut., M.Sc. mewakili Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan dalam sambutannya menyampaikan, "Melalui program ini, kami berharap dapat melahirkan generasi muda yang memahami secara mendalam arti penting konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Kami yakin bahwa dengan pengetahuan dan kesadaran yang diperoleh, generasi muda akan menjadi agen perubahan yang berharga dalam menjaga kelestarian alam di sekitar kawasan hutan konservasi dan tempat lainnya”.
Materi kegiatan disampaikan oleh Andy Siady Hamzah, S.Hut., M.Si, seorang dosen ahli satwa liar dari Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, menyampaikan materi tentang Ekologi dan Perlindungan Satwa Liar. Sementara itu, materi kedua disampaikan oleh Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Sulawesi Selatan, yang membahas tentang Penguatan Kelembagaan dan Peran Kader Konservasi dalam Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Materi ketiga oleh Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Pengendali Ekosistem Hutan Indonesia (DPW IPEHINDO) Sulawesi Selatan tentang Potensi Wisata di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, serta materi keempat oleh Andi Mulatauwe dari KAOSA mengulas tentang Peluang Jasa Wisata Karst. Penyampaian materi dalam acara tersebut dimoderatori oleh DPW IPEHINDO Sulawesi Selatan.
Secara lebih luas, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi juga untuk menginspirasi tindakan nyata di lapangan. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan konservasi, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membantu menyebarkan informasi dan kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan kepada masyarakat luas.
Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan mengundang semua pihak yang peduli terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan untuk mendukung dan berpartisipasi sebagai Kader Konservasi. Bersama-sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk alam dan generasi mendatang.
Sumber: Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (SIARAN PERS Nomor : SP.04/K.8/TU/Humas/02/2024)
Call Center BBKSDA Sulsel: 08114600883