Makassar, 7 Mei 2024 – Seksi Wilayah IV Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan melakukan proses evakuasi Buaya Muara (Crocodylus porosus) di Pelabuhan Paotere Makassar pada tanggal 7 Mei 2024, pukul 7 pagi. Buaya tersebut kemudian ditempatkan di kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
Proses evakuasi diawali dengan penyerahan seekor Buaya Muara dari Polisi Perairan Udara (Polariud) dan Polsek Liukang Tangaya kepada Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Satwa Liar Nomor : BA.989/K.8/BIDTEK/KSA/5/2024 tanggal 7 Mei 2024. Pihak Polariud diwakili oleh AIPDA Sukri dan Polsek Liukang Tangaya oleh WAKAPOLSEK IPTU Sudhin. Sedangkan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan diwakili oleh Polisi Hutan (Polhut) Abbas dan Herman.
Keberadaan buaya awalnya diketahui dari laporan warga Pulau Sumanga Desa Balo Baloang, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten yang menginformasikan penemuan seekor buaya pada hari Rabu, 5 Mei 2024, sekitar pukul 11 siang. Setelah berhasil diamankan, buaya tersebut diserahkan oleh warga setempat kepada pihal kepolisian Polsek Liukang Tangaya. Selanjutnya Polsek Liukang Tangaya bersama Polisi Perairan Udara (Polariud) membawa buaya tersebut ke Pelabuhan Paotere Makassar untuk diserahkan kepada Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan.
Buaya yang dievakuasi merupakan jenis Buaya Muara (Crocodylus porosus) dengan total panjang 245 cm (panjang badan 115 cm dan panjang ekor 130 cm), serta lebar badan sekitar 30 cm, termasuk ukuran yang cukup besar. Lebar kepala yang mencapai 18 cm juga menunjukkan karakteristik yang mengesankan dari spesies ini. Penanganan dan pengelolaan satwa liar yang tepat, dalam hal ini buaya, sangatlah penting untuk menjaga keamanan manusia serta keseimbangan ekosistem di sekitarnya.
Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan menyampaikan apresiasi kepada warga masyarakat dan Kepolisian yang telah bertindak cepat dan tepat dalam menangani konflik satwa dan manusia.
Sumber Berita:
BBKSDA Sulawesi Selatan
Call Center BBKSDA Sulsel:
08114600883