SIARAN PERS

Nomor : SP.58/K.8/TU/Humas/12/2024

Perubahan Fungsi KSA/KPA Kunyi Menuju Taman Wisata Alam Kunyi  

Polewali Mandar, 16 Desember 2024 –Sosialisasi Perubahan Fungsi Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam (KSA/KPA) Kunyi menuju Taman Wisata Alam (TWA) Kunyi telah diselenggarakan pada hari Senin, 16 Desember 2024 di Hotel Ratih, Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Melibatkan berbagai pihak terkait dari tingkat provinsi hingga desa, untuk mendiskusikan potensi dan langkah pengembangan TWA Kunyi sebagai destinasi wisata berbasis konservasi yang berkelanjutan.

Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Ir. Jusman, secara daring melalui zoom meeting. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar perubahan status kawasan ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kunyi dan Polewali Mandar. Perubahan fungsi Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam Kunyi menjadi Taman Wisata Alam adalah langkah strategis dalam memadukan aspek konservasi dan pemanfaatan. Dengan sinergi yang kuat antara semua pihak, kawasan ini diharapkan akan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, ujar Ir. Jusman dalam sambutannya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Ritabulan, S.Hut, M.Si dari Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dan Jamaluddin, S.Sos dari Badan Penelitian Pengembangan dan Perencanaan (Balitbangren) Kabupaten Polewali Mandar. Sesi diskusi dipandu oleh Daud Irindu, S.Hut, M.Si selaku moderator dari Unsulbar. Diskusi juga diikuti oleh perwakilan dari berbagai instansi, seperti Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Barat, Plt. Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Polewali Mandar, Camat Anreapi, Kepala Desa Kunyi, Ketua BPD, Tokoh Masyarakat Desa Kunyi, Ketua Asosiasi Pariwisata Polewali Mandar.

Diskusi yang berlangsung produktif menghasilkan beberapa poin penting yang disepakati bersama:

  1. Pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, serta tokoh masyarakat mendukung penuh perubahan fungsi kawasan menjadi TWA Kunyi.
  2. TWA Kunyi memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata alam yang menarik dan berkelanjutan.
  3. Data potensi keanekaragaman hayati (flora dan fauna) masih terbatas, sehingga diperlukan inventarisasi berkelanjutan.
  4. TWA Kunyi berperan penting sebagai daerah tangkapan air yang menjadi sumber air PDAM Polman serta irigasi pertanian di Kecamatan Polewali.
  5. Pentingnya sinergitas dan kolaborasi lintas instansi untuk memastikan pengembangan TWA Kunyi berjalan optimal.
  6. Perlunya pemberdayaan masyarakat lokal melalui peningkatan kapasitas dan bantuan ekonomi produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan.
  7. Adat istiadat, budaya, dan kearifan lokal harus dipertahankan sebagai salah satu daya tarik utama wisata di TWA Kunyi.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, seluruh pihak diharapkan dapat berkolaborasi dalam pengelolaan dan pengembangan TWA Kunyi. Potensi wisata alam, keanekaragaman hayati, serta budaya lokal yang dimiliki kawasan ini dapat menjadi aset berharga bagi Polewali Mandar dan Sulawesi Barat secara keseluruhan.

 

Sumber Berita:

BBKSDA Sulawesi Selatan

Call Center BBKSDA Sulsel:

08114600883