Bentuk tubuh dan kepala menyerupai kerbau tetapi lebih kecil, tanduk memanjang lurus kebelakang.
Warna Rambut dari hitam kecoklatan sampai hitam legam, rambut lebih jarang pada individu dewasa.
panjang ekor mecapai lutut kaki belakang
tinggi bahu sekitar antara 70cm-110cm
Berat badan dewasa mencapai 100-150 Kg
Telinga berbentuk Oval(lonjong) dengan ujung meruncing. bagian dalam berwarna terang(putih kecoklatan) ada noktah putih di daun telinga sebelah dalam
ujung hidung berwarna hitum
kadang terdapat warna putih pada bagian bawah leher berbentuk bulan sabit (white crescent)
bentuk pangkal tanduk mendekati segitiga, membesar di pangkal tanduk dam emakin mengecil dan meruncing di ujungnya
terdapat garis-garis menyerupai cincin (wrinkle) dari pangkal sampai sekitar pertengahan panjang tanduk
panjang tanduk dapat mencapai 35cm
Prilaku Spesies
Penciuman anoa sangat peka dan selalu menghindar dari kontak langsung dengan manusia, maka pengamat harus menghindari penggunaan wangi wangian dan mengusahakan berada di tempat yang berlawanan arah angin.
Anoa hidup soliter dengan jumlah anggoa kelompok 1-3 ekor. apabila dijumpai lebih dari 3 individu anoa dalam satu kelompok (biasanya disekitar tempat kubangan), maka kelompok itu tidak permanen karena akan terpecah-pecah menjadi kelompok kecil ketika menjelajahi hutan
Anoa dapat diamati waktu siang atau malam hari karena anoa aktif mencari makan siang dan malam hari
Pengamat harus berhati hati saat anoa terluka, beranak atau musim kawin karena satwa sangat agresif pada kondisi tersbut.
Pengamat dapat menunggu di sumber air atau tempat berkubang yang sering dikunjungi Anoa untuk memperbesar kemungkinan pertemuan dengan Anoa karena anoa sering mengunjungi sumber air untuk minum, mandi atau berkubang saat terik matahari sekitar pikul 11.00-14.00
pada daerah dimana aktifitas manusia tinggi, anoa lebih banyak aktif di malam hari
Reproduksi Spesies
Anoa mencapai dewasa kelamin pada umur 3-4 tahun
musim kawin berlangsung pada musim kemarau, yaitu bulan agustus-november.
masa kehamilan induk anoa berkisar 275 hari-315 hari
Anak anoa akan lahir sekitar bulan september-november tahun berikutnya.
jumlah anak yang dilahirkan seekor anoa betina setiap kali melahirkan (liter size) adalah 1 ekor.
Rentang hidup anoa (life span) dapat mencapai 27 tahun
Pakan Spesies
Untuk memperbesar peluang pertemuan denga anoa, pengamat bisa melakukan pengamatan di tempat sumber pakan anoa:
Anoa termasuk satwa ruminansa browser (lebih banyak memakan dedaunan dari pada rerumputan)
Jenis makanan terutama tumbuhan dikotil (70%) yaitu daun lebar serta berbagai jenis tumbuhan bawah dan liana, dan tumbuhan monokotil seperti jenis rumput, bamboo dan berbagai jenis buah yang jatuh ke lantai hutan seperti buah kayu hitam (Diospyro malabarica), berbagai jenis beringin(Ficus spp), dongi (Dillenia ochreata), rao (Dracontonomelon mangiferum), matoa(Pometia pinnata)
Habitat Spesies
Anoa dapat dijumpai mulai dari hutan pantai sampai hutan pegunungan.
anoa dataran rendah menghuni hutan dataran rendah pada ketinggian 0-1000 m dpl, sedangkan anoa gunung lebih sering dijumpai pada ketinggian lebih dari 1000 m dpl. Namun pembagian ketinggian tempat tidaklah mutlak. karena sering juga dijumpai anoa gunung di habitat dibawah 1000 m dpl, bahkan sering dijumpai di hutan pantai mencari mineral
selain hutan primer, anoa juga dapat dijumpai di hutan sekunder dan hutan yang berbatasan dengan kebun untuk mencari makan, namun satwa ini akan selalu menjadikan hutan primer sebagai tempat berlindung(cover)
anoa sering mengunjungi sumber air panas dan mineral atau belerang
Penyebaran Alami Spesies
pengamat berpeluang bertemu anoa pada kawasan-kawasan berikut:
Sulawesi utara : CA Alama Gunung Klabat, SM Gunung manembo, nembo, CA gunung Ambang dan TN Bogani Nani wartabone
Gorontalo : SM Nantu, Pegunungan Boliyohuto, CA Panua,
Sulawesi tengah : Toli-toli, pegunungan Sojoi, Donggala, TN Lore Lindu, CA Morowali, CA Gunung Tinombala, CA Pangi Binangga, CA Bangkiriang, Pantai Timur dan Barat, Pegunungan Takolekaju, Mayoa, Gunung Pompangeo, Gunung Lumut.
Sulawesi Barat : SM Sumamorang, Hutan Lampokok, CA Pegunungan latimojong (sekarang gandang dewata), SM Masupu dan Hutan lindung sungai katena-rompi.
Sulawesi tenggara : SM Tanjung Peropa, Hutan Lindung boro-boro, TN Rawa Aopa-watumohai, pegunungan tangkeleboke, pegunungan Abuki, Pegunungan Matarombea, hutan di sekitar Asera-Lasolo-Sampara, CA lambusango, CA buton utara, Pegunungan mekkongga
Sulawesi Selatan : Pegunungan Verberk dan sekitarnya termasuk hutan di sekitar danau matano, Danau towuti dan danau Mahalona, CA Faruhumpenai, Pegunungan Bowongli
Identifikasi Tidak Langsung
Kotoran / Feses
Feses anoa mudah dikenali karena bentuknya bersatu menumpuk seperti kerbau / sapi
cukup sulit membedakan antara anoa dataran rendah atau dataran tinggi
setelah kurang lebih 6 jam feses akan dikerumuni serangga pemakan atau pengurai kotoran (dung beetle)
kotoran anoa betina biasanya lebih basah dari pada jantan karena bercampur atau terkena urin. letak anus dan lubang keluar urin anoa betina letaknya berdekatan, maka feses anoa betina sering bercampur dengan urin, karena biasanya setelah mengeluarkan feses dibarengi dengan mengeluarkan urin
kotoran anoa yang masih baru terlihat basah/lembab dan lembek, sedangkan kotoran yang sudah lama akan terlihat kering dan keras
Jejak Kaki
Jejak kaki Anoa biasab=nya banyak dijumpai di daerah sekitar sungai, sumber air dan tempat berkubang anoa
ukuran jejak kaki anoa dewasa mencapai panjang 72 mm dan lebar 28mm
apabila ingin mengukur jejak kaki anoa sebaiknya jejak kaki depan yang dikur karena biasanya tercetak lebih kelas ditanah