Dinamakan begitu karena warna bulu pelanginya yang lembut dan lebat dari bulu hitam keabu-abuan, seperti beruang,
beruang cuscus (Ailurops ursinus) adalah marsupial yang khas. Diadaptasi untuk hidup tinggi di kanopi, beruang cuscus memiliki cakar yang melengkung dan tajam menunjuk dan ekor yang dapat memegang
Sama halnya dengan marsupial lainnya, cuscus beruang betina memiliki kantung menghadap ke depan yang berkembang baik di perutnya
Prilaku Spesies
Pengamat yang jeli dapat meilhat keberadaan kuskus beruang walaupun satwa ini relatif pendiam dan jarang bersuara. sekali menemukan satwa ini maka pengamat dapat melakukan pengamatan, karena satwa ini sangat lamban.
Apabila kuskus beruang terganggu satwa ini akan mengeluarkan suara decak yang disela engahan keras.
Kuskus beruang membentuk kelompok kecil terdiri dari induk dan bayi kecuali pada musim kawin kuskus betina dan jantan akan hidup soliter
kuskus beruang bergerak sangat lamban dari satu pohon ke pohon lainnya menggunakan ekor, tangan dan kakinya
kuskus beruang aktif pada siang hari (diuarnal)
Sebagian besar aktivitasnya banyak digunakan untuk beristirahat dan tidur, sedikit waktunya digunakan mencari makan dan mengutu
waktu istirahatnya yang banyak digunakan untuk mencerna selulosa dari dedaunan sebagai sumber makanan yang sedikit menganduk sedikit nutrisi
Reproduksi Spesies
Kuskus beruang betina dewasa melahirkan 1-2 kali dalam setahun
Kuskus beruang termasuk satwa berkantung (marsupial)
Anak kuskus beruang lahir dalam keadaan sangat kecil (prematur) dan akan langsung menuju kantung induknya dan dibesarkan sekitar 8 bulan. setelah itu akan keluar dan hidup diluar kantung bersama induknya sampai bisa mandiri
Pakan Spesies
Jenis pakan kuskus beruang sangat khas. Tidak semua jenis tumbuhan yang ditemukan pada habitat satwa ini adalah merupakan pakannya. Dari 26 jenis tumbuhan pada tingkat pohon dan tiang yang tercatat dalam plot sampel, hanya 15 % (4 jenis) yang merupakan pakan kuskus, yakni Dracontomelon dao, Palaquium obovatum, Diospyros celebica dan Ficus sp. Bandingkan dengan penelitian Saragi dkk., (2010) yang menemukan 19 jenis tumbuhan yang dijadikan
pakan oleh Kuskus di habitata alaminya di Nabire Papua. Hal ini mengindikasikan bahwa betapa riskannya kehidupan Kuskus Beruang pada habitat yang diteliti, karena hanya ada empat jenis tumbuhan yang diketahui dengan pasti menjadi pakannya.
Habitat Spesies
Kuskus beruang merupakan satwa yang banyak menghabiskan waktunya di kanopi pohon (arborea)
Penyebaran Alami Spesies
Pengamat dapat menjumpai kuskus beruang hampir diseluruh pulau sulawesi sampai pulau Talaud
Identifikasi Tidak Langsung
Kukus beruang sangat pendiam dan bergerak dengan lamban hampir tanpa suara, sehingga sulit untuk mengidentifikasi satwa ini tanpa perjumpaan langsung