Makassar, 4 Desember 2018. BBKSDA Sulsel berkesempatan melangsungkan dialog interaktif di RRI Pro 1 Makassar. Dialog mengusung tema "Alam Menyapa", berlangsung Selasa pagi (4/12), sekitar satu jam dipandu penyiar Alfianus.
drh. Supriyanto selaku narasumber dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan, menyampaikan fungsi dan peran BBKSDA Sulsel di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dimana diantaranya adalah menyelanggarakan kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem di Cagar Alam, Suaka margasatwa, Taman Wisata Alam, Taman Buru dan Taman Nasional. Dalam dialognya drh. Supriyanto juga menyampaikan peran BBKSDA SULSEL dalam kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk Taman Hutan Raya (TAHURA). Sulawesi Selatan memiliki dua TAHURA yaitu TAHURA Bontobahari di Bulukumba dan TAHURA Abdul Latif di Sinjai.
Selanjutnya narasumber kedua yaitu Ir. Alias selaku kepala seksi konservasi wilayah I menyampaikan tentang peran personil BBKSDA SULSEL dengan masyarakat, peraturan menteri LHK terkait Tumbuhan Satwa Liar (TSL) yang dilindungi dan cara penanganan konflik satwa liar dengan masyarakat.
Disela diskusi menarik itu beberapa penelfon ikut bergabung untuk menanyakan dan menyampaikan saran terkait maraknya penjualan Online satwa liar dilindungi di sosial media dan bagaimana cara melapor ke BBKSDA SULSEL apabila melihat perdagangan satwa liar dilindungi.
drh. Supriyanto menyampaikan, “Untuk saat ini kami lebih mengedepankan tindakan preemtif dan preventif. Tetapi tindakan hukum tidak dapat terhindarkan apabila terjadi pelanggaran hukum yang tertangkap tangan. Tentunya tindakan-tindakan yang diambil didahului dengan koordinasi bersama stakeholder penegak hukum. Para Pendengar bisa melaporkan ke Call Centre kami di (+6281) – 1460 0883”
Alfianus kemudian menelisik tentang peran BBKSDA Sulsel terkait kebiasaan masyarakat yang memelihara satwa liar secara ilegal dan perilaku masyarakat yang sering memberi makan satwa liar ketika menjumpai Satwa tersebut .
drh. Supriyanto memaparkan, "Apabila satwa liar sejak lahir dipelihara atau terbiasa diberi makan itu akan menghilangkan sifat liar satwa tersebut yang berarti menghilangkan kemampuan satwa liar itu mencari makan di alam dan itu sama saja mempercepat kematian pada satwa liar tersebut".
Selain membicarakan masalah-masalah yang terjadi di dalam kawasan dan peran BBKSDA SULSEL di luar kawasan, dialog tersebut juga membincangkan Street Campaign, yang dilaksanakan setiap minggu di lokasi yang berbeda. Street campaign, pameran, penyuluhan dan talk show yang dilaksanakan oleh BBKSDA Sulsel, diharapkan dapat meningkatkan kesadartahuan masyarakat tentang pentingnya sumber daya alam hayati dan ekosistem bagi kehidupan. (Awank-Paska)
Sumber : Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan