Masih dalam rangkaian Lomba lintas alam ke-9, berlokasi di Lapangan Pancasila kantor Walikota Kota Palopo.  Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan mengadakan Kampanye Jalanan “Street Campaign” 12 April 2019 terkait Konservasi sumber daya alam, sosialisasi Tumbuhan dan satwa liar dilindungi dan karnaval keliling lapangan bersama pengunjung sambil mengkampanyekan konservasi kepada masyarakat sekitar serta membagikan souvenir menarik di kampanye ini.

 

Ada yang menarik dari acara kampanye konservasi kali ini, stand kami berbaur dengan pedagang dan pengunjung yang berolahraga ataupun berwisata bersama keluarga yang memadati lapangan Pancasila dan sekitar kantor Walikota Kota Palopo. Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sulsel Ir. Anis Suratin menyampaikan “Yah ini adalah inovasi dan tantangan untuk kita untuk mengampanyekan konservasi dan tumbuhan satwa liar, yaitu di lokasi-lokasi strategis seperti ini dan harus dilakukan secara berkesinambungan”. Pungkas Kepala Bidang Teknis Sembari menjawab pertanyaan terkait satwa dilindungi dan membagikan souvenir menarik kepada pengunjung yang antusias di acara street campaign ini.

 

Kepala Bagian Tata Usaha Ellyyana Said, S.Pi., M.M dengan semangatnya memberikan edukasi kepada anak-anak tentang satwa liar yang dilindungi seperti monyet hitam Sulawesi (Macaca Maura), Burung Rangkong Sulawesi (Rhyticeros cassidix) dan Anoa Sulawesi (Babulus depressicornis) yang sudah hamper punah. Dalam komunikasinya dengan anak-anak pengunjung, Ibu yang aktif menulis tentang konservasi ini mengatakan “Anak-anak, satwa-satwa yang ada digambar ini sembari mengenalkan satwa-satwa yang tergambar di poster satwa-satwa dilindungi khas Sulawesi” Pungkas Ellyana. Dalam keterangannya “Selagi masih anak-anak kita harus mengajarkan tentang satwa-satwa dilindungi karena kelangsungan hidup satwa-satwa ini ada ditangan mereka di masa depan nanti.”

 

Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan Ir. Thomas Nifinluri, M.Sc yang ikut berbaur mengkampanyekan bersama tim street campaign BBKSDA Sulsel dalam keterangannya "kegiatan street campaign ini bertujuan untuk membawa konteks hutan dan Tumbuhan Satwa Liar kepada masyarakat perkotaan sehingga lebih peduli terhadap upaya pelestarian Tumbuhan dan satwa liar khususnya jenis-jenis endemik Anoa dan jenis asli lainnya. Pelestarian Tumbuhan dan satwa liar dan Sumber daya hutan harus mendapat dukungan semua pihak termasuk masyarakat urban yang merupakan "pasar" atau sumber permintaan produk-produk barang dan jasa termasuk TSL dan HHBK lainnya".

Terakhir acara ini ditutup dengan karnaval keliling lapangan Pancasila bersama tim street campaign dan para pengunjung dengan di pimpin oleh boneka bergerak Anoa dan Rangkong Sulawesi yang berhasil menjadi pusat perhatian pengunjung.

 

Penanggung Jawab Berita:

Kasubag Data Evlap dan Humas

Edi Sarwana, SE -  0821-3431-922