Makassar – Tahun ini Temu Pusaka Indonesia (TPI) 2019 yang diselenggarakan di Toraja dan Makassar, 22-26 November 2019 mengangkat tema “Meneguhkan Pelestarian Pusaka Saujana Indonesia.” 

 

Pertemuan tahunan para pelestari dari berbagai daerah ini diselenggarakan oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI/Indonesian Heritage Trust) bersama mitra-mitra pelestari antara lain ; Yayasan ARSARI Djojohadikusumo, ManMa Unhas, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, serta didukung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Toraja Utara.

 

“Tema TPI tahun ini sangat tepat untuk mengingatkan komitmen bersama terhadap spirit pelestarian yang telah dicanangkan BPPI 15 tahun yang lalu,” ungkap Catrini Pratihari Kubontubuh, Ketua Dewan Pimpinan BPPI pada pembukaan acara di Museum Ne’Gandeng, Toraja Utara.

 

“Pemahaman akan caracara melestarikan alam semakin hari semakin membukakan mata kita bahwa alam dilestarikan melalui tradisi nilai dan kearifan yang telah diwariskan oleh para leluhur,” imbuh Catrini.

 

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan  Thomas Nifinluri bersama Kepala Balai Taman Nasional Taka bonerate Faat Rudhianto mewakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Temu Pusaka Indonesia 2019 di Rantepao, Toraja Utara, Sulsel.

 

Pembukaan acara ini dilaksanakan di area hijau perbukitan yang dikitari oleh tongkonan, rumah adat khas Toraja diawali dengan Pidato Kunci oleh Wiratno, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang sangat mengapresiasi berbagai inisiatif masyarakat dalam melestarikan alam melalui tradisi setempat di berbagai daerah peserta TPI. “Pemerintah senantiasa berupaya mewadahi terintegrasinya pelestarian saujana yang meliputi alam dan budaya dalam berbagai bidang pembangunan,” tegasnya.

 

 

 

 

 

Pembicara dalam sesi seminar memaparkan pengalaman pelestarian saujana dari berbagai daerah antara lain Toba, Dayak-Krayan, Buton, Bajo, Bali, Trowulan, Borobudur, Yogyakarta, dan Alas Purwo, “Keberlanjutan pelestarian ada di pundak kita semua dengan peran kita masing-masing di lokus lingkungan kita sendiri untuk merajut bersama mozaik saujana Indonesia,” ucap Laretna Adishakti dari Universitas Gadjah Mada yang juga memberikan pidato kunci.

 

TPI 2019 yang berlangsung selama lima hari diikuti oleh lebih dari 150 peserta dari berbagai latar belakang minat pelestarian termasuk siswa-siswi sekolah setempat yang sangat antusias mengikuti rangkaian acara yang terdiri dari seminar, jelajah pusaka, temu mitra pelestari, dan kelas kuliah pelestarian pusaka. “Mari kita segarkan semangat untuk mengawal kelestarian pusaka Indonesia, berbagi cerita sukses dan pengalaman jatuh bangun dalam upaya pelestarian di berbagai daerah masing-masing dalam Temu Pusaka Indonesia 2019,” terang Marthina Leony, Ketua Panitia TPI 2019