Makassar, Senin, 08 Maret 2021  – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan menggelar talkshow Accaratita Konservasi “ACO” kegiatan ini merupakan bagian dari  World Wildlife yang jatuh pada 3 Maret dan juga rangkaian dari menyambut Hari Bakti Rimbawan pada 16 Maret 2021, serta Hari Konservasi Alam Nasional pada 11 Agustus 2021 mendatang.

 

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan, Thomas Nifinluri dalam sambutannya mengatakan jika ada beberapa rangkaian kegiatan yang disatukan dalam kegiatan hari ini, 6 Maret 2021 di Taman Macan, Kota Makassar. Ia membeberkan jika selain talkshow kegiatan lainnya yakni Street Park Campaign, Launching Revitalisasi WRU mulai dari skuad, call centre hingga e-Magazine  Berita Konservasi Wildlfe Resque Animal atau disingkat “Bakara”.

 

“Kami bersyukur kegiatan ini berjalan dengan baik, dan kami mengajak semua masyarakat agar mengenali konservasi tumbuhan dan satwa liar, untuk itu sejalan dengan tema “Bersinergi membangun solidaritas urban untuk pelestarian satwa liar di masa pandemi,” ujar Thomas Nifinluri, Sabtu (6/3/2021) di Taman Macan.

 

Thomas mengucapkan terima kasih kepada pihak sponsor yang turut hadir dalam kegiatan ini. “Kami juga mengapresiasi atas laporan warga tentang adanya penyelundupan hewan satwa liar dan tanaman yang dilindung negara. Terkhusus kepada warga yang menyerahkan hewan serta tumbuhan kepada pihak BKSDA untuk diamankan dan dilestarikan kembali,” tambahnya.

 

Direktur Konservati dan Hayati, Indra Eksplotasia  memberikan sambutan secara virtual mewakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Ia menyapaikan apresiasinya dan suksesnya kegiatan Talkshow yang digelar sesuai protokol kesehatan di Taman Macan Makassar.

 

“Kami memberikan apresiasi yang luar biasa kepada BKSDA Sulsel yang telah mengamankan tumbuhan dan satwa liar yang ada di Sulsel, kami senang jika hal ini dilakukan untuk melindungi jenis tumbuhan dan satwa, dan ini jadi kebanggaan kita semua, tumbuhan dan satwa adalah aset negara dan kami sangat mendukung langkah-langkah dari pak Thomas dan jajarannya di Sulsel,” ujar Indra Eksplotasia.

 

Direktur Konservati dan Hayati, Indra Eksplotasia  mengapresiasi BBKSDA Sulsel yang menjalin kerjasama dengan Pemadam Kebakaran Kota Makassar, serta kolaborasi yang baik dengan para pihak lainnya seperti instansi Dinas Lingkungan Hidup, Balai Karantina, jasa Pengiriman JNE, Garuda Indonesia, Cargo, Pertamina dan pihak Bank BRI.

 

“Kedepan, bagaimana kita melestarikan dan menjaga habitat dan menjadi tetap lestari dan semoga acara berjalan lancar,” harap Direktur Konservati dan Hayati menutup sambutannya secara virtual.

 

Sementara itu mewakili Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto hadir Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup  Iman Hud memberikan sambutan, dan sekaligus secara resmi membuka kegiatan BKSDA di Taman Macan.

 

“Saya baru saja dilantik sebagai Plt beberapa hari yang lalu, dan mewakili Bapak Danny Pomanto saya ingin sampaikan jika berbicara konservasi bukan hanya menyangkut hayati tetapi juga nilai-nilai. Tanggal 3 Maret diperingati sebagai Hari Alam Liar Sedunia atau World Wildlife, dimana ini merupakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan nilai penting satwa, flora dan kehidupan liar dunia, terutama terancam punah dan yang dilindungi, sekali lagi kami apresiasi kegiatan ini dan secara resmi kami buka mewakili Pemerintah Kota Makassar,” kata Iman Hud yang juga Kepala Satpol PP Makassar.

 

Setelahnya pihak BKSDA Sulsel bersama Pemkot Makassar dan beberapa stakeholder menggelar pelepasliaran puluhan hewan jenis burung Jalak Tunggir Merah secara serentak di Taman Macan Makassar.

 

Usai seremonial dilanjutkan talkshow dengan beberapa pembicara yang dipandu oleh Paska Ramba sebagai Moderator. Acara Talkshow ACO “Accarita Konservasi” menghadirkan Ir Anis Suratin Kabid Teknis BKSDA Sulsel, Kepala Damkar Makassar Hasanuddin, JNE Suci Indah Permatasari, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Makassar Drh Agung Joni Wahyuda, Simon Purser dari Wallacea Natures serta dari pihak PT Pertamina MOR VII, Laode Syarifuddin