Konservasi Alam adalah suatu manajemen terhadap alam dan lingkungan secara bijaksana untuk melindungi tanaman dan binatang. Beberapa spesies binatang dan tumbuhan telah punah secara alamiah (misalnya dinosaurus). Namun dewasa ini kegiatan manusia dan pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan peningkatkan bahaya kerusakan alam, sehingga beberapa spesies jumlahnya berkurang secara drastis bahkan spesies tertentu telah punah sekarang. Untuk itulah Konservasi Alam sangat penting bagi manusia.
Sepanjang sejarah alam telah menderita disebabkan oleh manusia dan kegiatannya. Dengan semakin meningkatnya penggunaan senjata yang semakin efisien seperti panah, senapan, pistol para pemburu dapat membunuh beberapa spesies binatang liar dengan sangat mudah. Manusia membuka hutan, mengeringkan rawa, membendung sungai untuk kegiatan perkebunan, pertanian, dan industri. Kegiatan-kegiatan ini secara serius telah merusak habitat tumbuhan dan binatang liar secara luas. Manusia juga telah menggangu proses alamiah habitat spesies yang tersisa. Beberapa habitat tertentu menjadi lebih sempit dan tidak bisa berhubungan dengan ekosistem yang lain. Polusi juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar.
Berbagai macam spesies tumbuhan dan binatang telah punah jauh sebelum manusia muncul di muka bumi. Namun spesies-spesies lainnya muncul menggantikan berbagai spesies yang punah dan keanekaragaman kehidupan tidak berkurang. Dewasa ini kegiatan manusia telah membinasakan berbagai spesies mahkluk hidup tanpa ada harapan untuk menggantikannya, sehingga keanekaragaman kehidupan menjadi berkurang. Beberapa ratus spesies binatang dan ribuan spesies tanaman liar menghadapi bahaya kepunahan, seperti harimau, orang utan, badak, gorilla, paus biru, singa asia, dll.
PENTINGNYA KONSERVASI ALAM
Jika manusia tidak melakukan konservasi alam maka berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar yang terancam punah akan segera menjadi punah. Spesies-spesies lainyapun menjadi terancam kepunahan. Jika hal ini terjadi maka manusia akan mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena kepunahan tersebut tidak dapat dimunculkan lagi.
Kehidupan alam bebas sangat penting bagi manusia karena memiliki beberapa faktor manfaat diantaranya:
1. Faktor keindahan
2. Manfaat ekonomi
3. Manfaat ilmiah
4. Manfaat bagi kelangsungan hidup
Faktor Keindahan
Setiap jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal ini memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian besar manusia merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka. Hal ini juga dapat menambah kenikmatan alam bagi orang yang melakukan camping, hiking, dan rekreasi alam lainnya. Seorang pendaki gunung akan merasa lebih senang bila melintasi kawasan gunung yang berhutan dan dihuni oleh binatang-binatang liar seperti gn. Gede, gn. Argopuro dan gn. Slamet dibandingkan gunung yang gundul tak berhutan seperti gn.Sumbing, gn.Sundoro, dan gn.Merbabu.
Manfaat Ekonomi
Berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar menyediakan produk-produk yang sangat bernilai, seperti kayu, rotan, dan hasil-hasil tanaman lainnya, serat, daging, makanan, kulit dan bulu binatang. Manfaat ekonomi dari kehidupan alam liar memiliki nilai yang sangat penting bagi beberapa negara. Bagi masyarakat di negara-negara industri rekreasi melihat binatang di kebun binatang atau ke alam bebas bisa juga menjadi sumber pendapatan.
Manfaat ilmu
Mempelajari kehidupan tumbuhan dan satwa liar memberikan kepada kita suatu pengetahuan yang sangat berharga tentang variasi proses kehidupan. Beberapa penelitian tertentu dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagai mana fungsi tubuh manusia dan mengapa manusia bertingkah laku seperti itu. Para ilmuwan juga dapat meningkatkan pengetahuan pengobatan dan menemukan obat-obat baru dengan mempelajari kehidupan alam bebas. Dengan mengamati pengaruh-pengaruh polusi lingkungan terhadap kehidupan liar, para ilmuwan menjadi tahu bagaimana pengaruh polusi bagi manusia.
Manfaat kehidupan
Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan sistem kehidupan di bumi. Sistem-sistem ini harus berfungsi terus menerus jika kehidupan ingin tetap berlangsung. Sehingga hilangnya beberapa spesies dapat mengancam semua kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Lebih dari 40 jenis pohon di hutan penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular membantu mengendalikan populasi tikus. Burung madu, kupu-kupu dan kumbang membantu penyerbukan bunga.
Pembagian Kerawanan satwa dan tumbuhan liar. Tumbuhan dan hewan yang menghadapi kepunahan dikelompokkan menjadi tiga macam:
1. Terancam Punah
2. Rawan Punah
3. Beresiko rendah
Spesies yang terancam menghadapi ancaman kepunahan yang sangat serius. Mereka membutuhkan perlindungan secara langsung dari manusia untuk dapat tetap bertahan hidup. Seperti orangutan, harimau, gajah, badak karena habitatnya semakin menyempit perlu dilindungi.
Spesies yang rawan biasanya berlimpah di beberapa area tetapi mereka menghadapi bahaya yang serius. Bahaya ini bisa disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak ramah atau perburuhan yang terus menerus. Seperti rusa dan babi hutan jumlahnya cukup banyak di beberapa wilayah namun bila diburu terus menerus dapat terancam punah.
Spesies beresiko rendah dikenal juga dengan sebutan spesies yang jarang, biasanya hidup di wilayah yang dilindungi namun jumlahnya tidak berkurang. Misalnya pohon cemara gunung atau edelweis yang hanya tumbuh di puncak-puncak gunung.
Metode Konservasi Alam
Metode yang digunakan untuk melindungi Alam tergantung pada sumber-sumber ancaman terhadap spesies-spesies tersebut. Hal yang paling umum biasanya dengan menjamin tersedianya makanan, air, dan tempat tinggal yang memadai. Metode ini disebut manajemen habitat, mencakup juga konservasi tanah, pengelolaan hutan dan air yang baik.
Beberapa spesies terancam karena manusia telah merusak habitatnya. Sebagai contoh manusia telah mengeringkan rawa-rawa dan merubahnya menjadi pemukiman atau keperluan lainnya. Habitat rawa yang tersisa menjadi berkurang karena faktor-faktor kegiatan manusia, diantaranya mengalihkan aliran air yang seharusnya menuju rawa, penurunan tinggi air rawa, endapan lumpur, racun bahan kimia dan terisolasinya rawa yang satu dengan rawa yang lain.
Perladangan yang buruk juga merusak tanah, atau pelebaran kota dan industri dapat meratakan habitat berbagai spesies. Polusi dapat meracuni udara, air, tanaman dan binatang. Untuk menyelamatkan habitat satwa dan tumbuhan manusia harus mengontrol polusi dan mengatur wilayah yang digunakan bagi kehidupan satwa dan tumbuhan untuk tetap hidup.
Binatang yang terancam karena adanya perburuan yang terlalu sering dapat dilindungi dengan undang-undang yang melarang atau mengatur penangkapannya. Hukum ini juga dapat digunakan untuk mengatur seberapa banyak spesies tertentu yang dapat diburu atau dibunuh. Hukum juga dapat melindungi tanaman-tanaman dari para pengumpul. Jika suatu habitat tertentu membutuhkan perlindungan maka wilayah tersebut dapat dijadikan taman nasional atau cagar alam. Dalam beberapa kasus binatang predator yang membunuh binatang yang terancam punah harus dikontrol sampai jumlahnya binatang yang terancam punah bertambah banyak.
Dilain pihak suatu spesies bisa berkembang menjadi sangat banyak. Jika hal ini terjadi maka dapat mengancam kehidupan spesies itu sendiri atau spesies lainnya dengan memakan terlalu banyak persediaan makanan. Masalah ini bisa terjadi dengan rusa dan kuda nil di taman nasional. Untuk itu jumlahnya harus dikurangi dengan dibunuh atau dengan mengembalikan musuh alaminya yang membuat mereka menjadi jarang.
Jika suatu spesies tidak dapat bertahan lama di lingkungan alaminya, maka binatang tersebut dapat dibesarkan di dalam penangkaran dan kemudian dilepaskan di hutan yang dilindungi. Begitu juga dengan satwa yang sukar berkembang biak dapat dikawinkan di dalam penangkaran.
Suatu spesies yang terancam oleh penyakit dapat dibantu dengan mengatur kebersihan habitatnya. Tumbuhan langka dapat dirawat di kebun tanaman atau biji-bijinya dapat disimpan untuk ditanam di masa yang akan datang.
Kunci keberhasilan dari konservasi alam tergantung pada pengetahuan akan ekologi dari suatu spesies dan kekuatan yang bekerja pada habitatnya. Dengan kata lain diperlukan suatu pemahaman tentang cara hidup suatu spesies dan hubungannya dengan segala hal yang ada di dalam lingkungannya.