Sejarah

Sebelum ditunjuk menjadi kawasan konservasi, kawasan Kalaena (Hutan Koroncia) merupakan kawasan hutan lindung. Semula, kawasan ini merupakan satu kesatuan dengan Kelompok Hutan Malili, namun kemudian terfragmentasi karena okupasi lahan untuk keperluan transmigrasi, perkebunan dan pertanian, serta perluasan pemukiman penduduk lainnya. Berdasarkan pertimbangan komunitas tumbuhan penyusunnya, kawasan ini kemudian ditunjuk menjadi kawasan konservasi dengan fungsi cagar alam berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor 428/Kpts-II/1987 tanggal 29 September 1987. Kemudian ditetapkan berdasarkan Kepmenhut No. SK. 6590/Menhut-VII/KUH/2014 tgl 28 Oktober 2014 seluas 90.931,63 ha.

Dasar Hukum, Luas dan Letak

Kawasan ini ditetapkan berdasarkan Kepmenhut No. SK. 6590/Menhut-VII/KUH/2014 tgl 28 Oktober 2014 seluas 108,95 ha.

Secara geografis terletak pada Lintang: 02º 25’ 44” LS - 02º 27’ 06” LS dan Bujur: 120º 48’ 47” BT - 120º 49’ 15” BT.

Sedangkan secara admnistratif terletak di wilayah Desa Margolembo Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Dengan batasnya adalah sebagai berikut: Sebelah Utara: Desa Teromu; Sebelah Timur: Desa Teromu; Sebelah Selatan: Desa Margolembo; Sebelah Barat: Desa margolembo.

Kondisi fisik

Topografi: Keadaan lapangan datar hingga bergelombang dengan kelerengan antara 30 % - 60 % dan ketinggian antara 60 – 457 m dpl.

Geologi: formasi geologi kawasan ini terdiri dari terdiri dari Batuan Sedimen Paleogen.

Tanah: jenis tanah yang di kawasan Cagar Alam Kalaena bervariasi dari jenis Alluvial, Latosol dan Podsolik.

Iklim dan cuaca: Menurut klasifikasi Schmidt – Ferguson Cagar Alam Kalaena termasuk tipe iklim A; Curah hujan rata-rata 4.365 mm/tahun; Suhu udara berkisar 21 – 31° C.

Hidrologi: -

Potensi kawasan

Potensi ekosistem: Hutan Pamah Sekunder.

Potensi flora: Damar, Uru, Kenanga, Ponto, Manggis Hutan, Jambu-jambu, Durian, Waru, Beringin/Nuncu, Jabon, Bintangur, Pude, Bonuk, Kassa, Kume, Dengen/ Songi, Kayu Hitam, Kuku, Minrulla, Rambutan, Langsat, Dao, Mangga Hutan, Pulai, Bitti, Anggrek, Bambu, Aren, Pandan.

Potensi fauna: Kuskus, Boti, Musang, Kucing Hutan, Babi Hutan, Kuntul Kerbau, Bangau, Bluwok, Belibis, Gosong Filipina, Ayam Hutan Merah, Gajahan, Junai Mas, Dara Laut, Serindit, Betet Kelapa, Dora, Cekakak suci, Cekakak, Kaleda, Layang-layang, Gagak, Jalak, Isap Madu, Ular Sawah, Soasoa, Kadal, Biawak Air Tawar.

Aksesibilitas

Jarak dari kota Makassar (Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan) ke CA. Kalaena adalah ± 560 km.

Rute perjalanan adalah melalui jalan poros atau jalan provinsi dengan kondisi yang relatif baik dan waktu yang waktu dibutuhkan adalah ± 12 jam.

Rute perjalanan dimulai dari Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Sidrap – Palopo – Massamba – Mangkutana – CA. Kalaena.