Sejarah
Kawasan Ponda-ponda diusulkan menjadi kawasan konservasi oleh Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Propinsi Sulawesi Selatan melalui surat nomor 238/Kwss-6/3/1988 tanggal 2 Maret 1988. Usulan tersebut kemudian didukung oleh Gubernur Propinsi Sulawesi Selatan melalui suratnya nomor 522.02/2641/BKPMD tanggal 5 Agustus 1988 yang ditujukan kepada Menteri Kehutanan. Usulan tersebut kemudian didukung pula oleh Direktur Jenderal PHPA melalui surat nomor 548/DJ-VI/TN/1989 tanggal 21 Maret 1989. Kawasan Pondaponda kemudian diadakan perubahan fungsinya menjadi kawasan Cagar Alam dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 319/Kpts-II/1990 tanggal 26 Juni 1990. Kemudian ditetapkan berdasarkan SK. MENHUT No.201/KPTS-II/1999 tgl 14 April 1999 seluas 77,218 ha.
Dasar Hukum, Luas dan Letak
Kawasan ini ditetapkan berdasarkan SK. MENHUT No.201/KPTS-II/1999 tgl 14 April 1999 seluas 77,218 ha.
Secara geografis terletak pada Lintang: 02º 24’ 58” LS - 02º 25’ 32” LS dan Bujur: 120º 48’ 47” BT - 120º 49’ 21” BT.
Sedangkan secara admnistratif terletak di wilayah Kecamatan Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Dengan batasnya adalah sebagai berikut: Sebelah Utara:; Sebelah Timur:; Sebelah Selatan:; Sebelah Barat:.
Kondisi fisik
Topografi: Keadaan lapangan datar hingga bergelombang dengan kelerengan antara 30 % - 60 % dan ketinggian antara 350 – 442 m dpl.
Geologi: formasi geologi kawasan ini terdiri dari terdiri dari Batuan Sedimen Paleogen.
Tanah: jenis tanah yang di kawasan Cagar Alam Kalaena adalah Podsolik coklat.
Iklim dan cuaca: Menurut klasifikasi Schmidt – Ferguson Cagar Alam Kalaena termasuk tipe iklim A; Curah hujan rata-rata 4.365 mm/tahun; Suhu udara berkisar ....° C.
Hidrologi: -
Potensi kawasan
Potensi ekosistem: Hutan Pamah Sekunder.
Potensi flora: Damar, Uru, Kenanga, Ponto, Manggis Hutan, Jambu-jambu, Durian, Waru, Beringin/Nuncu, Jabon, Bintangur, Pude, Bonuk, Kassa, Kume, Dengen/ Songi, Kayu Hitam, Kuku, Minrulla, Rambutan, Langsat, Mangga Hutan, Pulai, Bitti, Anggrek, Bambu, Aren, Pandan.
Potensi fauna: Kucing Hutan, Babi Hutan, Gosong Filipina, Ayam Hutan Merah, Gajahan, Junai Mas, Dara Laut, Cekakak suci, Cekakak, Kaleda, Layang-layang, Gagak, Jalak, Isap Madu, Ular Sawah, Kadal, Biawak Air Tawar, Kuntul Perak, Burung Puyuh, Pergam Putih, Pergam Hijau, Tekukur Hutan, Serindit, Nuri Sulawesi, Burung Hantu, Julang, Kutilang, Kepodang Kuning, Bunglon, Kadal
Aksesibilitas
Jarak dari kota Makassar (Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan) ke CA. Kalaena adalah ± 560 km.
Rute perjalanan adalah melalui jalan poros atau jalan provinsi dengan kondisi yang relatif baik dan waktu yang waktu dibutuhkan adalah ± 12 jam.
Rute perjalanan dimulai dari Makassar – Maros – Pangkep – Barru – Parepare – Sidrap – Palopo – Massamba – Mangkutana – CA. Ponda-ponda.